Pernahkah kamu berpikir bagaimana plastik, serat sintetis, dan bahan bakar kendaraan bermotor bisa dihasilkan? Jawabannya terletak pada ilmu kimia dan industri petrokimia. Industri petrokimia adalah sektor industri yang sangat penting, yang mengubah bahan mentah dari minyak bumi dan gas alam menjadi berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari.

Bagaimana Kimia Berperan dalam Industri Petrokimia?

• Proses Refineri: Minyak mentah yang diambil dari perut bumi diolah dalam refineri melalui berbagai proses kimia. Proses ini memisahkan komponen-komponen minyak mentah menjadi berbagai produk seperti bensin, solar, dan bahan baku petrokimia.
• Sintesis Bahan Kimia: Bahan baku petrokimia yang diperoleh dari refineri kemudian diubah menjadi berbagai jenis bahan kimia melalui reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Contohnya, etilena yang merupakan bahan baku untuk pembuatan plastik polietilena.
• Produksi Plastik: Plastik adalah salah satu produk utama industri petrokimia. Berbagai jenis plastik dengan sifat yang berbeda-beda dihasilkan melalui proses polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi rantai molekul yang panjang.
• Produksi Serat Sintetis: Serat sintetis seperti nilon dan polyester juga dihasilkan dari bahan baku petrokimia. Serat-serat ini digunakan untuk membuat berbagai jenis tekstil.
• Produksi Bahan Bakar: Selain bahan baku petrokimia, proses pengolahan minyak bumi juga menghasilkan berbagai jenis bahan bakar seperti bensin, solar, dan avtur.

Contoh Aplikasi Kimia dalam Industri Petrokimia

• Cracking: Proses pemecahan molekul hidrokarbon yang berantai panjang menjadi molekul yang lebih pendek untuk menghasilkan produk yang lebih bernilai.
• Reformasi: Proses mengubah struktur molekul hidrokarbon untuk menghasilkan senyawa aromatik yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik dan bahan kimia lainnya.
• Polimerisasi: Proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi rantai molekul yang panjang untuk menghasilkan polimer seperti plastik dan serat sintetis.